Awal kenal remaja Medan satu ini, Venny
Eriska, bisa dibilang nggak sengaja sih. Udah lama nggak main ke Grup Fb Blogger
Medan, beberapa waktu belakangan mulai kunjungan rutin lagi. Eh ketemu satu
postingan Venny berisi cerita traveling di vlog pribadinya. Ini dia https://www.youtube.com/watch?v=6RFj927gCeE&t=272s.
Kunjungan pertama menghantarkan saya ke
video Venny lainnya. Disitu saya ketahui Venny remaja yang sedang belajar
seputar dunia pembuatan film. Doi juga hobi nulis dan baru saja menelurkan buku
berjudul “Bekerja Bukan Untuk Uang”. Buku itu adalah buku ketiga Venny. Buku
pertama dibuat saat Venny SMP.
Saya pikir Venny salah satu remaja yang
tidak biasa. Dia istimewa dengan hobi menulisnya. Ditambah lagi sejak muda ia
sudah berhasil membentuk cita-citanya yaitu menginjakkan kaki ke Jepang untuk
belajar tanpa biaya orangtua alias beasiswa. Tak heran meski usianya kini masih
tujuh belas tahun tapi aktivitas Venny cukup terarah. Karya buku dan Vlognya
membuktikan hal itu.
Beberapa hari yang lalu saya
berkesempatan main ke rumah Venny. Kita janjian ketemu karena saya pengen beli
buku terbaru Venny plus buku keduanya Novel “Sensei”. Tiba di rumah Venny saya
bersama seorang teman disambut ibu Venny. Ternyata Venny belum pulang sekolah.
Agak kecewa juga sih, soalnya udah janjian.
Untungnya sembari menunggu Venny pulang
ibunya menemani dengan terus bercerita tentang Venny. Ibu Venny tampak begitu
bangga sama anak pertama beliau itu. Pujian demi pujian terus mengalir dari
lisan ibu Venny untuk anak kesayangan.
Venny belajar di SMK Brodcasting Bina Creative (BBC) Medan. Kalau nggak salah kelas tiga ya sekarang. Menurut ibunya, Venny itu keras kepala
dan punya semangat tinggi. Venny terinspirasi dengan artis Morgan Oey dalam
menggapai cita-cita. Meski fisiknya lemah, mudah sakit tapi Venny tetap sibuk
berproses menuju cita-citanya.
Dengan wajah berbinar ibu Venny menyebut
satu persatu prestasi Venny. Yang saya ingat, Venny di sekolah selalu ranking.
Kalau nggak ranking satu, ranking dua. Bahkan di sekolah kalau gurunya lagi
rapat, Venny diikut sertakan. Sebab level berpikir Venny dianggap setara dengan
guru-gurunya.
Teman-teman komunitas Venny kebanyakan
anak kuliahan sehingga cara berpikirnya cukup dewasa. Venny tergabung di
komunitas Forum Lingkar Pena dan Komunitas Fi Sabilillah. Venny pun sempat dijadikan
duta remaja Kementrian Pemuda dan Olahraga. Buku kedua Venny sampai diborong habis sama Pemda setempat.
Dibalik dukungan ibu Venny, ada satu
kekhawatiran yang saya tangkap, tentang kesehatan Venny. Ibunya berharap agar
Venny bisa menjaga kesehatan. Iyalah ya, kesehatan itu anugerah Allah swt yang
paling berharga. Kesehatan senjata bagi kita untuk beraktivitas. Ibu mana yang nggak bakal sedih lihat anak sering sakit.
Jadi meski sakit cobaan dari Allah swt yang datangnya bisa kapan aja tanpa diundang, tapi tetap harus berusaha jaga kesehatan kan.
Dengan menjaga kesehatan semoga Allah swt menguatkan diri kita hingga bisa
beraktivitas dengan nyaman.
Sayang, ketemu dengan Venny cuma
sebentar, jadi nggak banyak ngobrol. Saya nunggu Venny pulang sekolah sekitar
satu jam. Berangkat emang udah sore sih. Sementara jarak rumah kami
sekitar perjalanan 45 menit kalau naik motor. Takut kesorean, akhirnya sekitar
pukul enam sore saya pamitan.
Venny bisa jadi contoh buat teman-teman seusianya. Masa muda adalah masa berharga dalam fase hidup manusia. Usia muda adalah waktu yang pas untuk optimal membentuk diri jadi manusia dewasa yang berwawasan luas.
Terutama pemuda muslim. Gunakanlah masa muda untuk mengenal Islam secara mendalam. Karena ilmu dunia tanpa panduan agama berpotensi merusak. Para pembuat film porno itu juga kan orang berilmu ya. Tapi ilmunya justru merusak.
Karya tanpa tuntunan hidup dari Allah swt nggak bakal berbuah pahala, bisa gagal menabung bekal buat masa depan negeri akhirat. Teriring doa smoga Venny bisa sukses dunia akhirat. Segala potensi diri itu Allah swt yang memberi, semoga dipergunakan pula untuk agama Allah swt.
Terutama pemuda muslim. Gunakanlah masa muda untuk mengenal Islam secara mendalam. Karena ilmu dunia tanpa panduan agama berpotensi merusak. Para pembuat film porno itu juga kan orang berilmu ya. Tapi ilmunya justru merusak.
Karya tanpa tuntunan hidup dari Allah swt nggak bakal berbuah pahala, bisa gagal menabung bekal buat masa depan negeri akhirat. Teriring doa smoga Venny bisa sukses dunia akhirat. Segala potensi diri itu Allah swt yang memberi, semoga dipergunakan pula untuk agama Allah swt.
Subhanallah... Merinding bacanya... Syukron kak.. semoga tulisan ini menjadi doa buat Venny kedepannya dan menjadi doa buat teman2 Venny diluar sana... Sukses juga buat kakak.. jangan berhenti menulis... Karena tulisan kita bisa menyebarkan kebaikan...
ReplyDeleteamiin..
Deletebisa menjadi contoh remaja lain ya, kalau bisa berprestasi kalau mau
ReplyDeleteiya mbak
DeleteSalut untuk Venny..Semoga sehat selalu dan tercapai cita-citamu..
ReplyDeleteSemoga makin banyak anak muda yang terus semangat untuk berkarya untuk kemajuan bangsa dan negara:)
Terima kasih sudah menuliskan kisah Venny ini ya Mbak Eva:)
iya mbak makasih kembali :)
Delete